Seperti dilansir Reuters, Jumat (29/1/2015), sedikitnya ada empat serangan bom yang terjadi di wilayah Sinai Utara dan Suez selang beberapa jam pada Kamis (28/1) waktu setempat.
Serangan tersebut mengenai markas militer Mesir dan hotel setempat di Sinai Utara. Ledakan menewaskan 25 orang dan melukai sedikitnya 58 orang lainnya, termasuk 9 warga sipil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang beberapa saat kemudian, sejumlah militan menembak mati seorang mayor militer dan melukai 6 tentara lainnya di pos keamanan di Rafah, yang diikuti oleh ledakan bom pinggir jalan di kota Suez yang menewaskan seorang polisi.
Serangan terpisah di pos keamanan di kota Al-Arish juga dilaporkan melukai 4 tentara Mesir.
Via akun Twitter-nya, militan Ansar yang mengubah namanya menjadi Provinsi Sinai sejak tahun lalu, mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Militan ini dinyatakan sebagai militan paling aktif di Mesir yang mendalangi serangkaian serangan teroris semenjak lengsernya Mohamed Morsi dari kursi presiden.
Setelah miltian Sinai Province mengklaim bertanggung jawab, sumber keamanan setempat menyatakan seorang terduga militan tewas saat berupaya memasang bom di pusat tenaga listrik di Port Said.
(nvc/ita)