Seperti dilansir CNN, Rabu (28/1/2015), total nyaris 7 ribu penerbangan di wilayah timur AS pada hari Senin (26/1) dan Selasa (27/1) terpaksa dibatalkan. Sedangkan ratusan penerbangan lainnya pada Rabu (28/1) waktu setempat juga dibatalkan.
Situs pelacakan penerbangan, FlightAware.com mencatat ada 2.795 penerbangan yang dibatalkan pada Senin (26/1). Kemudian 3.898 penerbangan pada Selasa (27/1) dan sebanyak 258 penerbangan pada Rabu (28/1) waktu setempat. Total ada 6.951 penerbangan yang dibatalkan akibat badai salju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan maskapai United Airlines membatalkan seluruh penerbangannya pada Selasa (27/1), baik di Bandara Newark, LaGuardia, maupun JFK. Penerbangan di Boston dan Philedelphia juga ikut dibatalkan.
Maskapai Delta Airlines membatalkan lebih dari 1.600 jadwal penerbangannya pada Senin (26/1) dan Selasa (27/1) waktu setempat. Juru bicara maskapai tersebut, Morgan Durrant menyatakan, sama sekali tidak ada operasional di Bandara Internasional Logan di Boston akibat badai salju tersebut.
Sedangkan untuk Bandara LaGuardia dan JFK, New York, penerbangannya sangat dibatasi. Sejumlah jadwal penerbangan pada Rabu (28/1) pagi juga terpaksa dibatalkan.
Sementara itu dilaporkan nydailynews.com, penumpang yang ada di Bandara JFK, New York terpaksa menunggu selama 6 jam di dalam pesawat, sebelum akhirnya dinyatakan penerbangan Virgin Atlantic tujuan London yang mereka tumpangi dibatalkan pada Selasa (27/1) pagi.
Parahnya lagi, karena badai salju yang melanda New York memicu larangan bepergian, maka penumpang tidak diperbolehkan keluar bandara dan hanya bisa menunggu di bandara. Pihak maskapai memberikan selimut kepada penumpang dan mereka harus tidur di lantai atau kursi bandara.
Pihak maskapai meminta maaf atas gangguan penerbangan kepada para penumpang. Mereka menyediakan selimut dan voucher makanan pada setiap penumpang yang gagal terbang. Menurut pihak maskapai, pesawat mengalami masalah mesin akibat cuaca yang sangat dingin.
Sebagian besar penumpang baru menyadari adanya larangan bepergian ketika tiba di bandara. Mereka terjebak karena tidak bisa keluar dari bandara. Transportasi publik tidak ada yang beroperasi.
"Kami terjebak di JFK, tidak ada jalan, tidak ada taksi, tidak ada toko yang buka, tidak ada kamar hotel. Ini mimpi buruk," sebut salah satu penumpang Felix Kunze via akun Twitter-nya.
(nvc/ita)