Jurnalis yang Beritakan Kematian Jaksa Argentina Kabur ke Luar Negeri

Jurnalis yang Beritakan Kematian Jaksa Argentina Kabur ke Luar Negeri

- detikNews
Senin, 26 Jan 2015 13:53 WIB
Ilustrasi
Buenos Aires - Jurnalis Argentina yang pertama kali melaporkan kematian misterius jaksa yang menuding Presiden Cristina Fernandez, kabur dari negaranya. Jurnalis ini kabur karena merasa nyawanya terancam.

"Saya pergi karena nyawa saya dalam bahaya. Telepon saya disadap," ucap jurnalis dari Buenos Aires Herald, Damian Pachter kepada media setempat, Infobae dan dilansir Reuters, Senin (26/1/2015).

Situs Infobae menampilkan foto Pachter yang mengenakan topi dan kacamata hitam di bandara, sebelum dia terbang menggunakan pesawat Aerolineas Argentinas pada Sabtu (24/1) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan pulang kembali ke negara ini ketika sumber saya memberitahu bahwa kondisinya sudah berubah. Saya pikir itu tidak akan terjadi selama era pemerintahan saat ini," tuturnya kepada Infobae.

Awalnya, kantor berita yang dikelola otoritas Argentina, Telam melaporkan bahwa pesawat yang ditumpangi Pachter terbang ke negara tetangga mereka, Uruguay. Namun dalam akun Twitter-nya, Patcher menulis dirinya telah berada di Israel.

"Sekarang aman di Tel Aviv. Terima kasih semuanya. Kita akan bicara segera," tulisnya via akun Twitter-nya seperti dilansir AFP.

Patcher memiliki kewarganegaraan ganda, Argentina dan Israel. Dia bekerja untuk media berbahasa Inggris, Buenos Aires Herald di Argentina dan juga untuk media Israel, Haaretz. Kepada koleganya, Patcher mengaku kerap menerima ancaman dan dikuntit saat berada di Argentina.

Jaksa Alberto Nisman ditemukan tewas misterius di dalam apartemennya pada Minggu (18/1) malam waktu setempat. Dia tewas dengan luka tembak di bagian kepalanya dan terdapat sebuah pistol kaliber .22 di sebelah jasadnya.

Sepekan sebelum tewas, jaksa Nisman menuding Presiden Fernandez berkonspirasi untuk 'memutihkan' kasus pengeboman pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires pada tahun 1994, yang melibatkan beberapa warga Iran. Hal ini karena Presiden Fernandez ingin menormalisasi hubungan dengan Iran dalam rangka mendapat akses minyak demi menutup defisit anggaran.

Pihak Presiden Fernandez menyebut tudingan tersebut konyol dan tidak masuk akal.

Kematian jaksa Nisman ini mencurigakan karena terjadi selang beberapa hari, sebelum jaksa Nisman tampil di hadapan Kongres Argentina untuk menjelaskan soal tudingan konspirasi yang dilakukan Presiden Fernandez.

Kematian jaksa Nisman dan sejumlah teori konspirasi merebak di Argentina. Pemerintah Argentina sendiri mencurigai adanya keterlibatan agen intelijen dalam kematian jaksa Nisman ini. Pemerintah menyebut tudingan dan kematian jaksa Nisman berkaitan dengan pergolakan kekuasaan dalam tubuh badan intelijen Argentina.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads