"Terdapat lebih dari 9 ribu tentara Federasi Rusia di wilayah saya, termasuk lebih dari 500 tank dan artileri berat dan kendaraan pembawa tentara bersenjata," ujar Presiden Poroshenko saat berbicara dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, seperti dilansir AFP, Kamis (22/1/2015).
Poroshenko menekankan, tidak ada solusi militer bagi konflik antara Rusia dan Ukraina yang sudah berjalan 9 bulan terakhir. Lebih dari 4.800 orang tewas dalam konflik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solusinya sangat sederhana. Hentikan suplai senjata. Hentikan suplai amunisi. Tarik tentara dan tutup perbatasan. Rencana perdamaian yang sangat sederhana," sebut Poroshenko yang disambut tepuk tangan.
Presiden yang terpilih pada Mei 2014 lalu ini, kembali menyerukan negara-negara Barat untuk memberikan suplai senjata modern bagi Ukraina agar bisa memukul mundur Rusia.
"Kami memiliki tentara yang sangat kuat untuk mempertahankan wilayah kami. Tapi teknologi pertahanan juga hal yang kami perlukan, karena hanya tentara yang kuat yang bisa membantu kami mempertahankan wilayah," ucapnya dalam bahasa Inggris.
"Dukungan politik, ekonomi, pertahanan dan moral -- inilah empat kunci penting untuk mendukung Ukraina," tandas presiden berusia 49 tahun ini.
(nvc/ita)