Tudingan terhadap Rusia ini merupakan salah satu tudingan paling berani yang disampaikan Ukraina semenjak keduanya terlibat konflik sejak 9 bulan lalu. Wilayah Ukraina timur saat ini masih dikuasai oleh separatis pro-Rusia.
"Telepas dari kesepakatan awal, unit militer Ukraina diserang di wilayah utara yang menjadi zona operasional antiteroris oleh formasi militer reguler dari angkatan bersenjata Rusia," ujar juru bicara militer Ukraina, Andriy Lysenko seperti dilansir Reuters, Rabu (21/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan ini diawali oleh bentrokan yang terjadi di dua pos keamanan yang ada di dekat kota Slovyanoserbsk, sebelah barat laut Luhaksk pada Selasa (20/1). Menurut Lysenko, satuan infanteri Rusia dan divisi artileri terlacak bergerak mendekati perbatasan Ukraina.
Serangan tentara Rusia ini membuat Presiden Poroshenko mempersingkat kunjungannya di World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss dan bergegas pulang ke Ukraina.
Pernyataan Ukraina yang menyebut tentaranya kini bertempur melawan tentara Rusia di wilayah konflik, semakin memperkuat tudingan bahwa militer Rusia tengah meningkatkan dukungan terhadap separatis pro-Rusia.
Namun meskipun tudingan yang dilontarkan Ukraina dan negara Barat ini memiliki bukti jelas, Rusia tetap menyangkal keberadaan tentaranya di wilayah Ukraina.
(nvc/ita)