Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/1/2015), kedatangan Paus disambut dengan penjagaan super ketat. Hampir 50 ribu tentara dan polisi dikerahkan di Manila, juga di provinsi Leyte yang akan dikunjungi Paus pada akhir pekan ini. Penjagaan super ketat ini dikarenakan lawatan dua Paus lainnya di masa silam diwarnai dengan percobaan pembunuhan.
Lonceng-lonceng gereja dibunyikan di berbagai penjuru Filipina saat pesawat yang mengangkut Paus mendarat di bandara internasional Manila hari ini. Warga yang berkerumun di bandara bertepuk tangan dan bersorak-sorai ketika Paus Fransiskus melangkah keluar dari dalam pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Manila, sekitar enam juta orang diperkirakan akan membanjiri Taman Rizal, taman terbesar di ibukota Filipina itu pada Minggu, 18 Januari mendatang. Mereka akan datang untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan Paus dalam acara misa.
Paus berumur 78 tahun itu juga dijadwalkan berkunjung ke provinsi Leyte, yang masih berjuang untuk pulih usai Topan Haiyan yang menewaskan sekitar 6.300 orang pada tahun 2013. Sekitar dua juta orang diperkirakan akan menghadiri misa terbuka yang akan digelar pada Sabtu, 17 Januari di bandara Tacloban City, yang nyaris hancur total akibat amukan Topan Haiyan.
Dalam rangka lawatan Paus ini, pemerintah Filipina telah menetapkan tiga hari libur umum guna mengosongkan lalu lintas di Manila, yang dihuni sekitar 12 juta jiwa. Pemerintah bahkan juga menutup pasar-pasar finansial.
(ita/ita)