Jasad-jasad itu ditemukan di perairan dangkal Sungai Gangga di wilayah Uttar Pradesh, dekat area kremasi setempat. Tayangan televisi setempat menunjukkan bagaimana anjing dan burung mulai mematuk dan memakan jasad manusia yang membengkak dan mulai membusuk tersebut.
Seperti dilansir AFP, Rabu (14/1/2015), otoritas setempat menyebut sejauh ini ada 80-100 jasad yang ditemukan. Namun diperkirakan jumlahnya bisa bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tampaknya ketinggian air di sungai mulai menyusut, jasad-jasad ini muncul ke permukaan. Kami berusaha mencari tahu penyebabnya. Kami telah mengirimkan tim dokter ke lokasi untuk mengumpulkan sampel dari jasad-jasad tersebut untuk diselidiki lebih lanjut," imbuhnya.
Pendangkalan air sungai ini terjadi di dekat lokasi kremasi yang disebut Pariyar Ghat. Jutaan warga India yang menganut Hindu mengkremasi orang terkasih mereka yang meninggal dunia dan menyebarkan abunya ke Sungai Gangga.
Namun bagi keluarga miskin, mereka tidak mampu membayar biaya kayu bakar dan bahan-bahan lain untuk upacara kremasi. Oleh karena itu, seringkali mereka hanya menghanyutkan jenazah keluarga mereka di sungai, sedangkan yang lain tidak dikremasi seluruhnya.
Tidak hanya itu, jenazah tokoh-tokoh suci Hindu juga tidak dikremasi, namun dihanyutkan ke sungai sesuai tradisi. Namun dengan adanya temuan banyak jasad dalam satu lokasi ini, telah memicu kekhawatiran atas kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Diduga, tidak ada cukup air sungai untuk menghanyutkan jenazah-jenazah ke lautan luas, sehingga jenazah tetap berada di aliran Sungai Gangga.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini