"Sampul majalah tersebut memprovokasi emosi muslim dan melukai perasaan mereka di seluruh dunia, dan bisa mengobarkan api lingkaran setan ekstremisme," cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (14/1/2015).
Edisi terbaru Charlie Hebdo yang menampilkan kartun Nabi Muhammad pada sampul majalah tersebut dirilis hari ini. Edisi ini terbit setelah serangan pekan lalu di kantor media tersebut yang menewaskan 12 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dikatakan pejabat tinggi Iran itu, kartun Nabi yang dipublikasikan Charlie Hebdo merupakan pelanggaran kebebasan berbicara. Menurut Afkham, publikasi tersebut tak bisa diterima.
Edisi terbaru Charli Hebdo yang dirilis hari ini menampilkan kartun Nabi Muhammad pada sampul majalah, dengan memegang tulisan "Je Suis Charlie" atau "Saya Charlie" di bawah headline "TOUT EST PARDONNE" ("Semua Dimaafkan").
Majalah satir tersebut mencetak hingga 3 juta eksemplar untuk edisi terbarunya ini. Padahal biasanya, media mingguan itu hanya dicetak sekitar 60 ribu eksemplar saja. Pihak majalah menyebutkan bahwa profit dari penjualan edisi ini akan diberikan kepada keluarga para korban penembakan Charlie Hebdo.
(ita/ita)