Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pun menyampaikan apresiasinya kepada pemuda muslim itu.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi saya kepada warga Mali yang membantu menyelamatkan tujuh orang Yahudi," tutur Netanyahu dalam kunjungan ke sebuah sinagoga di Paris pada Minggu, 11 Januari malam waktu setempat seperti dilansir New Straits Times, Senin (12/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, Bathily sedang berada di gudang bawah tanah toko tersebut ketika pria bersenjata, Amedy Coulibaly datang menyerang di lantai atas toko Hyper Cacher tersebut.
Melihat beberapa pengunjung lari ketakutan ke ruang bawah tanah tempatnya berada, Bathily yang berpikir cepat, mematikan lemari pembeku di gudang tersebut dan menyuruh mereka masuk bersembunyi.
Setelah itu, dia menyelinap keluar lewat jalan darurat untuk berbicara kepada polisi mengenai situasi di toko.
"Saya memutuskan untuk pergi. Jika saya tidak pergi, polisi tak akan tahu bahwa ada banyak orang yang bersembunyi di ruang bawah tanah. Jadi saya mengambil risiko," tuturnya seperti dilansir NDTV, Senin (12/1/2015).
Awalnya, polisi sempat mengira dia sebagai pelaku penyerangan. Bathily pun sempat dipaksa untuk tiarap dan diborgol. Namun setelah dijelaskan, polisi melepaskan borgolnya dan Bathily pun memberikan kunci untuk membuka tirai logam supermarket tersebut sehingga polisi bisa masuk dan melancarkan serangan.
Keberanian Bathily ini menuai pujian banyak orang. Orang itu sangat berani," tutur Mohammed Amine, teman dan mantan rekan kerja Bathily. Para saksi mata dan polisi pun memberikan pujian senada tentang Bathily.
(ita/ita)