Selama ini, baik hubungan Israel maupun Palestina selalu diwarnai ketegangan. PM Netanyahu dan Presiden Abbas kerap saling adu argumen tekait berbagai isu maupun kekerasan yang terjadi di wilayah keduanya.
Seperti dilansir AFP, Senin (12/1/2014), momen ini menjadi luar biasa karena dua tokoh yang selama ini dikenal tidak akur bisa berjalan berdampingan dan sejajar dalam aksi massal untuk menghormati 17 korban tewas dalam serangkaian serangan terorisme di Prancis, sepekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat di antara Netanyahu dan Abbas terdapat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, Presiden Prancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden European Councul Donald Tusk. Long marcg bersejarah ini digelar Minggu (11/1) waktu setempat.
Keduanya berada di antara puluhan pemimpin dan perwakilan diplomatik dunia lainnya yang ikut serta dalam long march bersejarah tersebut. Dengan tidak mengurang makna aksi massal ini, kehadiran Netanyahu dan Abbas juga momen bersejarah karena sudah sejak lama keduanya berada di lokasi yang sama, dengan posisi sedekat itu.
Dengan perundingan Timur Tengah berujung buntu, kedua tokoh ini terakhir kali bertatap muka sekitar 4 tahun lalu. Namun pada momen ini, tidak ada rencana pertemuan keduanya untuk melakukan pembahasan isu-isu tertentu.
Tidak hanya Netanyahu dan Abbas, hadir pula Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Seperti diketahui bahwa Ukraina dan Rusia tengah dilanda ketegangan tiada akhir pasca pencaplokan Crime.
Beberapa pemimpin dunia yang hadir antara lain Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Raja dan Ratu Yordania, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov. Mereka berjalan kaki dari tempat bersejarah Place de la Republique menuju ke Place de la Nation.
(nvc/ndr)