Pria mirip Coulibaly, dalam video itu, mengatakan mengklaim dirinya adalah anggota Negara Islam atau ISIS. Pria mirip Coulibaly itu berbicara menghadap kamera dan mengatakan dirinya keluar melawan polisi, demikian seperti dilansir AFP, Minggu (11/1/2015).
Selain itu, dalam video ada teks dalam video itu yang mengkonfirmasi bahwa dia telah membunuh polisi wanita di Paris bagian selatan pada Kamis (8/1/2015) dan menyerang supermarket keesokan harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat orang sandera tewas ditembak dan sekitar 10 orang sandera lainnya berhasil selamat. Penyanderaan berakhir dengan tewasnya Coulibaly saat polisi menggerebek toko kelontong tersebut.
Sedangkan Boumeddiene berhasil meloloskan diri dari polisi. Diduga, dia memanfaatkan dirinya sebagai seorang perempuan dengan membaur ke dalam kerumunan sandera yang dibebaskan polisi, sehingga tidak dicurigai polisi.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/1/2014), Coulibaly disebut merupakan warga negara Prancis kelahiran Essone, Paris bagian selatan. Pria berusia 32 tahun ini pernah bekerja di perusahaan Coca Cola antara tahun 2008-2010 lalu.
Namun dia diketahui banyak terlibat tindak pidana. Beberapa kali dia pernah diadili atas kasus perampokan dan juga kasus narkoba. Dia juga pernah dipenjara karena kedapatan memiliki memiliki 240 amunisi senapan Kalashnikov di rumahnya.
Dia juga sempat diadili atas keterlibatannya dalam upaya membebaskan militan Aljazair, Smain Ait Ali Belkacem, dari penjara. Di penjara, Coulibaly berkenalan dengan Cheriff Kouachi, pelaku penembakan kantor Charlie Hebdo dan Djamel Beghal seorang militan yang dipenjara 10 tahun.
(nwk/nrl)