"Akan lebih bagi Anda untuk menghentikan agresi Anda terhadap umat muslim, agar mungkin Anda bisa hidup dengan aman. Jika Anda menolak dan malah mengobarkan perang, maka tunggu kabar baiknya," ucap tokoh senior AQAP, Harith al-Nadari seperti dilansir AFP, Sabtu (10/1/2015).
Pernyataan ini disampaikan Nadari dalam sebuah video seperti dikutip oleh organisasi pengawas militan, SITE. Namun dalam pernyataan tersebut, Nadari tidak menyatakan langsung bahwa AQAP memang bertanggung jawab atas penembakan di kantor Charlie Hebdo maupun serangkaian serangan terorisme di Prancis yang terjadi beberapa hari terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa warga Prancis memang tidak menghormati rasulnya Allah, jadi sebuah kelompok dari kalangan pelaku jihad Allah mendatangi mereka, kemudian mereka memberi mereka pelajaran dan batasan kebebasan berekspresi," sebut Nadari.
Kepolisian Prancis mengepung dan menggerebek dua lokasi penyanderaan berbeda pada Jumat (9/1) waktu setempat. Penggerebekan tersebut berujung pada tewas dua pelaku penembakan kantor Chalie Hebdo yang buron dan seorang pria yang diketahui mengenal pelaku penembakan Charlie Hebdo.
Empat warga sipil yang dijadikan sandera di sebuah toko kelontong Yahudi, tewas ditembak pelaku.
(nvc/gah)