Coulibaly dan Boumeddiene, Suami-Istri Penyandera di Toko Kelontong Prancis

Coulibaly dan Boumeddiene, Suami-Istri Penyandera di Toko Kelontong Prancis

- detikNews
Sabtu, 10 Jan 2015 13:26 WIB
Amedy Coulibaly dan Hayat Boumeddiene (Getty Images)
Paris - Selain Cheriff dan Said Kouachi yang namanya menghiasi media massa karena jadi buronan polisi Prancis, ada dua nama lain yang mencuat karena melakukan penyanderaan di toko kelontong pinggiran Prancis. Mereka adalah Amedy Coulibaly dan Hayat Boumeddiene yang ternyata pasangan suami-istri.

Coulibaly dan Boumeddiene mendalangi penyanderaan di toko kelontong Yahudi yang ada di wilayah Vincennes pada Jumat (9/1). Keduanya bersenjata dan menyandera Sejumlah pengunjung toko tersebut.

Empat orang sandera tewas ditembak dan sekitar 10 orang sandera lainnya berhasil selamat. Penyanderaan berakhir dengan tewasnya Coulibaly saat polisi menggerebek toko kelontong tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Boumeddiene berhasil meloloskan diri dari polisi. Diduga, dia memanfaatkan dirinya sebagai seorang perempuan dengan membaur ke dalam kerumunan sandera yang dibebaskan polisi, sehingga tidak dicurigai polisi.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/1/2014), Coulibaly disebut merupakan warga negara Prancis kelahiran Essone, Paris bagian selatan. Pria berusia 32 tahun ini pernah bekerja di perusahaan Coca Cola antara tahun 2008-2010 lalu.

Namun dia diketahui banyak terlibat tindak pidana. Beberapa kali dia pernah diadili atas kasus perampokan dan juga kasus narkoba. Dia juga pernah dipenjara karena kedapatan memiliki memiliki 240 amunisi senapan Kalashnikov di rumahnya.

Dia juga sempat diadili atas keterlibatannya dalam upaya membebaskan militan Aljazair, Smain Ait Ali Belkacem dari penjara. Di penjara, Coulibaly berkenalan dengan Cheriff Kouachi, pelaku penembakan kantor Charlie Hebdo dan Djamel Beghal seorang militan yang dipenjara 10 tahun.

Sedangkan Boumeddiene yang berusia 26 tahun ini diketahui telah menikah dengan Coulibaly secara agama dan belum secara sipil. Namun tidak diketahui pasti kapan mereka menikah secara agama.

Profil Boumeddiene sendiri sedikit misterius. Namun seorang sumber yang menyelidiki kasus ini, seperti dilansir Daily Mail, menyebut Boumeddiene memiliki latar belakang Aljazair.

Boumeddiene pernah bekerja sebagai seorang kasir di Juvisy, pinggiran Paris pada tahun 2009 lalu. Namun karena gajinya kecil, dia berhenti dari pekerjaan tersebut. Polisi pernah menginterogasi Boumeddiene ketika menyelidiki latar belakang Coulibaly.

Kepada polisi, Boumeddiene menyebut dirinya sangat memuja Coulibaly. Diduga, Boumeddiene diradikalisasi oleh Coulibaly karena tak lama kemudian dia mulai mengenakan hijab dan cadar.

Sumber intelijen negara Barat menuturkan kepada CNN, bahwa Coulibaly dan Boumeddiene telah tinggal bersama di dekat Bagneux, pinggiran Paris. Oleh tetangga mereka, keduanya dikenal sebagai pasangan yang religius dan cenderung pendiam.

(nvc/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads