Polisi Prancis Masih Buru 1 Wanita Pelaku Penyanderaan di Toko Kelontong

Polisi Prancis Masih Buru 1 Wanita Pelaku Penyanderaan di Toko Kelontong

- detikNews
Sabtu, 10 Jan 2015 10:53 WIB
Ledakan terjadi di depan toko kelontong saat polisi hendak menggerebek (Reuters)
Paris - Tiga teroris tewas ditembak kepolisian Prancis yang mengepung dua penyanderaan di Prancis bagian utara dan timur. Satu pelaku yang diketahui berjenis kelamin perempuan dilaporkan masih buron.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (10/1/2015), pelaku yang buron tersebut diidentifikasi sebagai Hayat Boumeddiene (26). Boumeddiene beraksi bersama Amedy Coulibaly (32) dalam penyanderaan di toko kelontong Yahudi di Porte de Vincennes.

Boumeddiene diketahui merupakan kekasih Coulibaly yang tewas dalam penggerebekani di wilayah tersebut. Juru bicara kepolisian setempat, Pascal Disant menyebut kemungkinan besar Boumeddiene berhasil kabur dengan cara membaur ke dalam sandera yang dibebaskan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Disant, ada sekitar 10 orang sandera yang berhasil diselamatkan dari penyanderaan tersebut. Sedangkan 4 orang sandera lainnya tewas dibunuh pelaku sebelum polisi berhasil menyelamatkan mereka.

Disant menambahkan, dua polisi mengalami luka-luka dalam penggerebekan tersebut.

Penyanderaan di toko kelontong Yahudi yang terjadi pada Jumat (9/1) dinyatakan berkaitan dengan pelaku penembakan di kantor Charlie Hebdo. Coulibaly sendiri mengaku berkoordinasi dengan pelaku penembakan Charlie Hebdo.

Ketika penyanderaan terjadi, dua pelaku penembakan Charlie Hebdo juga tengah melakukan penyanderaan di sebuah toko percetakan di kota Dammartin-en-Goele, yang ada di bagian utara negara tersebut dan dekat dengan Bandara Internasional Charles de Gaulle.

Kedua pelaku, yakni Said dan Cheriff Kouachi tewas ditembak polisi saat berusaha melarikan diri. Sedangkan seorang sandera yang merupakan manajer tempat percetakan tersebut berhasil diselamatkan.


(nvc/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads