Pengepungan ini diawali dengan pengejaran polisi terhadap sebuah kendaraan yang diduga dikendarai dua pelaku, yakni Cheriff dan Said Kouachi yang buron. Pengejaran berakhir di kota Dammartin-en-goele yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Bandara Internasional Charles de Gaulle.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (9/1/2015), polisi antiteror memblokir semua akses ke kota berpenduduk 8 ribu jiwa tersebut. Helikopter juga dikerahkan untuk mengawasi dari udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan ada satu orang yang dijadikan sandera oleh pelaku yang bersembunyi di dalam tempat percetakan setempat. Juru bicara Menteri Dalam Negeri, Pierre-Henry Brandet menyatakan keyakinan otoritas Prancis bahwa kedua pelaku yang dicari ada di dalam gedung yang telah dikepung tersebut.
"Kami hampir yakin sepenuhnya bahwa dua orang yang dicari bersembunyi di dalam gedung tersebut," ucap Brandet kepada televisi setempat, iTELE.
Yohan Bardoux, seorang warga setempat yang kantornya hanya berjarak dua gedung dari tempat percetakan yang dikepung, mengaku mendengar suara tembakan dan memutuskan menjauh dari lokasi. Namun dia mengkhawatirkan ibundanya yang berada di dalam gedung tepat di sebelum tempat percetakan tersebut.
"Tentu saja, saya mengkhawatirkannya, saya harap semuanya segera berakhir dan berakhir baik," ucapnya.
"Mereka (polisi-red) ada di mana-mana. Mereka memblokir semua wilayah, bahkan ada helikopter tebang di atas, kehadiran polisi benar-benar mengesankan," imbuh Bardoux.
(nvc/nwk)