Publik Prancis Berkabung, Bendera Setengah Tiang Dikibarkan

Penembakan Charlie Hebdo

Publik Prancis Berkabung, Bendera Setengah Tiang Dikibarkan

- detikNews
Kamis, 08 Jan 2015 15:58 WIB
Publik Prancis Berkabung, Bendera Setengah Tiang Dikibarkan
Bendera setengah tiang dikibarkan di halaman Elysee Palace (Reuters)
Paris - Publik Prancis memulai masa berkabung setelah insiden penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris. Bendera setengah tiang dikibarkan di wilayah-wilayah Prancis.

Seperti diumumkan Presiden Prancis Francois Hollande dalam pidatonya, masa berkabung ini berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak Kamis (8/1) waktu setempat. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (8/1/2015).

Warga serta gedung-gedung dan kantor yang ada di Prancis diminta untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan bagi para korban, terutama 12 korban yang tewas dalam serangan brutal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menyebut Prancis mengadapi ancaman teroris tanpa preseden. PM Valls juga membenarkan bahwa dua pelaku yang masih buron, sebenarnya sudah tidak asing bagi kepolisian setempat.

Namun PM Valls menyebut masih terlalu dini untuk menilai apakah otoritas setempat terlalu meremehkan ancaman, yang mungkin ditimbulkan pelaku yang pernah terjerat kasus terorisme sebelumnya.

"Karena mereka dikenal, maka seharusnya mereka terus dibuntuti," ucap PM Valls kepada media setempat, RTL radio.

"Kita harus memikirkan korban. Hari ini adalah hari berkabung," imbuhnya.

Dalam pernyataannya kepada publik, Presiden Hollande menyerukan agar warga Prancis tidak terpecah akibat insiden ini dan tetap mengutamakan persatuan.

"Ini merupakan serangan terhadap kebebasan. Kita harus menjadi diri kita sendiri, dan kita harus menyadari bahwa senjata terbaik kita adalah persatuan kita. Tidak ada yang bisa memisahkan atau menjauhkan kita," tegasnya dalam pernyatan via televisi nasional pada Rabu (7/1) malam waktu setempat, seperti dilansir Euronews.

"Prancis merupakan negara hebat ketika berada di bawah tekanan. Kita jauh lebih kuat dari musuh-musuh kita ketika kita bersatu," serunya.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads