"Pembunuhan di Paris memuakkan. Kami berdiri dengan orang-orang Prancis dalam perang melawan teror dan membela kebebasan pers," kata Perdana Menteri Inggris David Cameron melalui Twitter seperti dilansir AFP, Kamis (8/1/2014).
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengecam serangan tersebut lewat surat belasungkawa kepada Presiden Prancis Francois Hollande. Merkel menyampaikan simpatinya pada warga Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk aksi terorisme apapun bentuknya. Putin lalu mengirimkan ucapan belasungkawa kepada para korban dari serangan mematikan itu lewat juru bicaranya.
"Moskow tegas mengutuk terorisme dalam segala bentuknya. Tidak ada yang bisa membenarkan serangan teroris," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov kepada kantor berita Tass.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam serangan ke Charlie Hebdo sebagai suatu hal yang pengecut dan jahat. Obama pun menegaskan solidaritas AS dan Prancis sebagai sekutu.
"Bagi kami untuk melihat semacam serangan jahat dan pengecut yang berlangsung hari ini, saya mempertegas sekali lagi mengapa begitu penting bagi kita untuk mempertahankan solidaritas dengan mereka, sama seperti mereka bersolidaritas dengan kita," ujar Obama dari Ruang Oval.
Obama berjanji untuk menawarkan bantuan kepada Prancis terkait aksi terorisme ini. Hingga saat ini, pelaku belum tertangkap.
"Kenyataan bahwa ini adalah serangan terhadap wartawan, serangan terhadap kebebasan pers kita, juga menggarisbawahi sejauh mana teroris takut kebebasan berbicara dan kebebasan pers," sambung Obama.
Aksi penembakan ini menewaskan 12 orang, termasuk di antaranya 2 orang polisi. Selain itu, Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo yaitu Stephane Charbonnier yang juga dikenal dengan nama 'Charb' juga tewas bersama 3 orang kartunisnya.
(imk/jor)