Seperti dilansir news.com.au, Selasa (6/1/2015), pesawat Etihad Airways dengan nomor penerbangan EY23 rute Abu Dhabi-Dusseldorf, Jerman tidak bisa terbang karena keberadaan kabut tebal di wilayah tersebut. Ini memicu penutupan landasan bandara untuk sementara.
Parahnya, penumpang tetap dibiarkan di dalam pesawat yang terjebak di landasan bandara selama 13 jam, sebelum akhirnya lepas landas. Namun lagi-lagi, belum sampai tujuan di kota Dusseldorf, Jerman, pesawat terpaksa mendarat darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah membiarkan penumpang di dalam pesawat selama lebih dari 13 jam semalam, penerbangan EY23 ke Dusseldorf terpaksa dialihkan ke Wina setelah ada penumpang menerima bantuan CPR dari awak kabin," terang salah satu penumpang via email kepada media UAE, The National.
Juru bicara Etihad Airways membenarkan adanya penumpang yang meninggal dalam pernyataan yang dirilis Minggu (5/1) atau sehari setelah kejadian.
"Etihad Airways EY23 dari Abu Dhabi yang terbang ke Dusseldorf dialihkan ke Wina pada Sabtu, 3 Januari 2015, karena ada kondisi medis di dalam pesawat yang melibatkan penumpang pria berusia 73 tahun. Tim medis langsung menangani penumpang tersebut setelah pesawat mendarat. Namun, dia akhirnya meninggal dunia," ujar juru bicara Etihad.
"Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kami kepada keluarganya. Akomodasi hotel bagi penumpang lainnya dan transportasi alternatif antara Wina ke Dusselforf telah diatur," imbuhnya.
Pesawat akhirnya mendarat di Dusseldorf sekitar 30 jam setelah jadwal kedatangannya di bandara tersebut.
(nvc/ita)