Perbatasan Saudi dengan Irak memiliki sistem pertahanan yang baik, yang dilengkapi dengan persembunyian bawah tanah serta pagar yang kuat dan diawasi dengan ketat via kamera pengaman serta radar.
Beberapa waktu sebelumnya, wilayah perbatasan pernah dilanda serangan bom mortir yang ditembakkan dari lokasi yang jauh. Namun serangan yang sengaja diarahkan ke target tertentu, tergolong jarang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi, pelaku yang tidak dikenal melepas tembakan ke arah tentara perbatasan yang tengah berpatroli di dekat Arar pada Senin 5/1) pagi waktu setempat.
Ketika tentara Saudi membalas tembakan tersebut, salah satu pelaku berhasil ditangkap. Namun ternyata pelaku yang telah memasang rompi peledak di tubuhnya, tiba-tiba meledakkan diri.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, Mayor Jenderal Mansour Turki menuturkan kepada Reuters, ledakan tersebut menewaskan dua tentara perbatasan Saudi, salah satunya tentara senior. Namun Turki tidak menyebut nama.
Media setempat, Sabq melaporkan, tentara senior yang tewas bernama Jenderal Oudah al-Belawi.
Otoritas Saudi meningkatkan keamanan di perbatasannya mulai Juli lalu. Ribuan tentara militernya dikerahkan untuk menjaga perbatasan. Peningkatan keamanan ini dilakukan setelah militan ISIS menguasai sejumlah wilayah di Irak, salah satu Provinsi Anbar yang terletak di perbatasan Irak-Saudi.
Sejak beberapa bulan lalu, militer Saudi bergabung dengan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dalam melawan ISIS di Suriah.
(nvc/ita)