Namun seruan tersebut ditolak sejumlah kelompok aktivis. Mereka bersumpah akan terus melakukan aksi demo yang marak di New York sejak dewan juri menolak menghukum polisi-polisi yang menewaskan Eric Garner di New York dan Michael Brown di Ferguson, Missouri.
"Ini waktunya bagi semua orang untuk mengesampingkan perdebatan politik, mengesampingkan protes-protes, mengesampingkan semua hal yang akan kita bicarakan pada waktunya nanti," tutur de Blasio dalam pidatonya di sebuah acara amal seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (23/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria bernama Ismaaiyl Brinsley tersebut juga telah sejak lama menyimpan kebencian pada polisi dan pemeirntah AS. Pria berumur 28 tahun itu pun memiliki sejarah ketidakstabilan mental, sehingga dia pun pernah mencoba menggantung dirinya setahun lalu.
Dalam insiden yang terjadi Sabtu (20/12) waktu setempat, Brinsley mendekati sebuah mobil polisi di kawasan Bedford-Stuyvesant, Brooklyn dan melepas empat tembakan. Peluru-peluru tersebut menewaskan kedua polisi bernama Rafael Ramos dan Wenjian Liu. Brinsley kemudian lari ke stasiun kereta bawah tanah dan melakukan bunuh diri.
Pembunuhan ini terjadi di saat aparat kepolisian AS tengah menuai kritikan atas kekerasan terhadap warga kulit hitam. Khususnya sejak kematian Eric Garner usai dicekik polisi New York dan tewasnya Michael Brown akibat ditembak polisi berkulit putih di Ferguson, Missouri.
(ita/ita)