Pemerintah India secara resmi mengumumkan pelarangan terhadap kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pelarangan ini setelah otoritas India menangkap seorang eksekutif muda yang ternyata mengelola akun Twitter propaganda ISIS.
India merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim. Namun selama ini pemerintah India tidak pernah menyatakan sikap tegas terhadap ISIS yang merajalela di Irak dan Suriah.
Otoritas India menyebut hanya ada empat warganya yang diketahui bergabung dengan ISIS, dan hanya satu orang yang telah kembali ke India dan kini dalam penahanan kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah mengetahui adanya aktivitas ISIS di negara lain," ucapnya.
"Sebagai langkah pertama, kami melarang keberadaannya di India," tegas Singh.
Pada Sabtu (13/12) lalu, kepolisian India menangkap Mehdi Masoor Biswas (24), seorang eksekutif muda dari perusahaan makanan di Bengaluru karena mengelola akun Twitter, yang isinya mendukung dan menampilkan propaganda ISIS. Akun Twitter tersebut menggunakan nama @ShamiWitness dan memiliki 17.800 followers.
"Benar jika jumlah warga India yang bergabung atau terlibat dalam aktivitas kelompok tersebut hanya beberapa. Tapi saya ingin menegaskan bahwa kami menanggapinya dengan serius," tutur Singh.
Menurut salah satu ajudan Singh, larangan terhadap ISIS akan mempermudah polisi untuk mengadili orang-orang yang terlibat. Dengan adanya pelarangan ini, maka setiap warga India yang terbukti mendukung ISIS akan bisa diadili.
(nvc/ita)