Penyanderaan yang berlangsung sejak pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 05.00 WIB, Senin (15/12/2014) itu disiarkan berbagai media di dunia. Kemudian, media sosial pun mulai bergerak. #sydneysiege pun menjadi trending.
Dukungan datang kepada Australia dari masyarakat dunia. Tak terkecuali sejumlah pemimpin dunia, lewat akun twitter. Misalnya saja dari pemimpin India Narendra Modi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal dukungan kepada pemerintah dan warga Australia menghadapi insiden ini, tak sedikit juga kritik datang pada para wisatawan yang melihat di lokasi.
Banyak yang melaporkan, ada sejumlah orang yang malah selfie di lokasi penyanderaan. Atau juga bahkan membawa minuman bir dan bercengkerama sambil menonton peristiwa penyanderaan.
"Selfies with terrorists in the background. Humanity has reached a new low:( #sydneysieg," kicau @Verstones.
"To see people taking selfies is a terrible thoughtless act of stupidity. What if your family was in there held hostage? #sydneysiege," kicau @LeeHuntGolf.
Tak hanya soal selfie dan berwisata. Soal rasis juga muncul terkait penyanderaan itu. Apalagi sang penyandera sengaja mengibarkan bendera hitam dengan kalimat tauhid. Banyak kicauan yang meminta agar tak menjudge dan menjelek-jelekkan Islam.
"#SydneySiege has nothing to do with Islam," kicau @wiemanindenwald.
Hingga kini penyanderaan masih berlangsung. Diperkirakan ada 15 sandera di dalam kafe itu. Tak ada anak kecil di dalam. 5 Sandera sudah dibebaskan.
(ndr/mad)