Penangkapan dilakukan pada Minggu (14/12) waktu setempat. Belum diketahui atas dasar apa penggeledahan dan penangkapan ini dilakukan.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi demokrasi Turki dan kebebasan pers," ujar Selim Caglayan dari Cihan News Agency dalam pernyataanya, Senin (14/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penahanan massal hari ini menandai langkah besar rezim otoriter baru di Turki," ujarnya.
Padahal, kata Selim, sejak tahun 1980-an media-media di Turki telah memiliki suara yang kuat untuk kebebasan, integrasi Turki dengan demokrasi maju, dan perdamaian domestik dan internasional. Meskipun pemerintah mengatur, mengintimidasi dan melakukan pelecehan hukum kepada wartawan dan organisasi berita di beberapa tahun terakhir, media-media terus bekerja secara konsisten.
"Kejahatan kami hanyalah mengungkap sebuah insiden korupsi besar dan mengkritisi rezim baru pemerintahan yang cenderung otoriter," kata Selim.
Tekanan pada harian Zaman dan anggota dari media lain, kata Selim, secara konsisten semakin meningkat dimulai dari larangan media, mengintimidasi, bahkan mendeportasi wartawan dan menekan perusahaan untuk tidak bekerjasama dengan beberapa media. "Hari ini setan menyerang kita dan rekan-rekan lain menegaskan kembali keakuratan laporan kami," ujarnya.
Tak hanya dari dalam, kecaman juga dilontarkan sejumlah tokoh dari luar Turki. Amerika Serikat menyebut Turki seharusnya melindungi pegiat media, bukannya malah melakukan penggeledahan dan penahanan.
"Kebebasan media dan hukum yang merdeka adalah elemen kunci dari demokrasi yang sehat sesuai dengan konstitusi Turki. Sebagai aliansi dari Turki, kami meminta otoritas Turki untuk memastikan aksi mereka tidak merusak inti dari nilai fondasi demokrasi," ujar jubir Kemenlu AS Jen Psaki seperti dilansir Reuters.
(fjr/nrl)