Brian Daniel Norton (59) mengaku telah mengirimkan surat-surat tersebut antara tahun 1997 hingga tahun 2012 lalu. Namun hasil penyelidikan menyatakan zat kimia yang diklaim ada di dalam surat tersebut, ternyata palsu.
Norton dijerat dua dakwaan memberikan informasi palsu dan menyebarkan berita bohong, oleh pengadilan setempat, dan dia mengaku bersalah. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik antraks maupun risin sama-sama mematikan, tapi bubuk yang ditemukan di dalam surat-surat Norton tersebut telah dianalisis dan dinyatakan tidak berbahaya.
Surat-surat tersebut dikirimkan ke beberapa sekolah termasuk Bishop Ludden High School dan Le Moyne College yang ada di wilayah Syracuse, kemudian juga kepada Senator AS untuk Arizona, John McCain, lalu mantan Menteri Pertahanan AS Robert Gates serta mantan anggota parlemen Ann Marie Buerkle.
Dokumen pengadilan menyebutkan, Norton sendiri yang menulis pesan ancaman di dalam surat-surat tersebut. Dalam salah satu suratnya dia menuliskan: "Praise Allah for Sept. 11. You are next."
Atas tindakannya ini, Norton terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara serta hukuman denda hingga mencapai US$ 250 ribu (Rp 3,1 miliar). Vonis terhadap Norton akan dibacakan dalam sidang putusan yang digelar 10 April mendatang.
(nvc/gah)