Senat AS: CIA Telah Berbohong Lakukan Interogasi Brutal terhadap Tahanan Al-Qaeda

Interogasi Sadis CIA

Senat AS: CIA Telah Berbohong Lakukan Interogasi Brutal terhadap Tahanan Al-Qaeda

- detikNews
Rabu, 10 Des 2014 05:13 WIB
Foto: BBC
Jakarta -

Laporan Senat Amerika Serikat menyebutkan CIA telah melakukan interogasi brutal terhadap para tahanan Al-Qaeda setelah peristiwa serangan terorisme pada 11 September 2001 terhadap AS. Kesimpulan laporan tersebut, yang dihimpun Demokrat di Komite Intelijen Senat menyebutkan CIA telah berbohong dan menyesatkan rakyat AS soal apa yang telah mereka lakukan.

Namun dalam pernyataannya, CIA bersikeras bahwa metode interogasi yang mereka lakukan tetap membantu menyelamatkan nyawa para tahanan.

"Aspek intelijen yang dicapai dari program ini sangat penting bagi pemahaman kita terhadap Al-Qaeda dan terus menginformasikan terhadap upaya kontraterorisme yang kita lakukan hari ini," ujar Direktur CIA John Brennan, seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun walau bagaimanapun, CIA mengakui adanya kesalahan dalam program tersebut, yakni ketidaksiapan pada awal operasi penahanan dan menginterogasi para tahanan. Di internal CIA, program ini dikenal sebagai Rendisi, Penahanan, dan Interogasi (Rendition, Detention and Interrogation) yang berlangsung antara tahun 2002-2007 selama pemerintahan George W Bush.

Para tahanan diinterogasi selama masa penahanan dengan menggunakan metode penyiksaan seperti waterboarding (tahanan dibaringkan di atas papan dan diikat dengan kepala ditutup, lalu disiram air di atas wajah, red), menampar, penghinaan (serangan psikologis,red), dan ditempatkan di ruang dingin dan memaksa tidak tidur dalam waktu lama. Metode-metode tersebut disebut sebagai 'Teknik Meningkatkan Interogasi'.

Berikut beberapa poin utama dalam laporan Senat AS:

1. Tidak satupun dari 20 kasus kontraterorisme yang digelar CIA 'berhasil' kepada teknik intelijen yang unik.
2. CIA telah menyesatkan para politisi dan masyarakat, dengan memberikan informasi yang tidak akurat untuk dapat menggunakan teknik penyiksaan tersebut.
3. CIA berbohong, bahwa tidak ada senator yang menolak program kekerasan tersebut.
4. Sedikitnya 26 dari 119 tahanan yang dikenal selama program tersebut mengalami kezaliman, dan banyak mereka menjalani program penahanan itu berbulan-bulan lebih lama dari yang seharusnya.
5. Metode memaksa tahanan tidak tidur hingga 180 jam, berdiri waktu lama atau dalam posisi yang menyakitkan.
6. Metode waterboarding secara fisik sangat berbahaya bagi tahanan, menyebabkan kejang dan muntah.



(rmd/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads