Tak Ditelan Anaconda, Paul Rosolie dan Eaten Alive Di-bully di Twitter

Tak Ditelan Anaconda, Paul Rosolie dan Eaten Alive Di-bully di Twitter

- detikNews
Senin, 08 Des 2014 17:54 WIB
Discovery Channel/ Twitter
Washington -

Tayangan perdana 'Eaten Alive' yang menampilkan aksi nekat pria Amerika Serikat Paul Rosolie ditelan hidup-hidup oleh anaconda ternyata tidak seperti yang dijanjikan. Hal ini menuai kekecewaan sebagian besar warga AS yang menyindir dan mengejek tayangan tersebut di media sosial.

Episode perdana 'Eaten Alive' tayang di Discovery Channel pada Minggu (7/12) malam waktu AS dengan durasi 2 jam. Dikutip dari media AS, New York Post dan Entertainment Weekly, Senin (8/12/2014), tayangan didominasi oleh misi Rosolie dan timnya mencari anaconda yang akan menjadi 'sasaran eksperimen' mereka.

Baru pada menit ke-70, seekor anaconda besar yang diperkirakan berukuran panjang 6 meter muncul dan berhasil ditaklukkan oleh Rosolie dan timnya. Sekitar 20 menit sebelum tayangan berakhir, barulah Rosolie yang mengenakan baju khususnya mulai mendekati si anaconda untuk ditelan hidup-hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana tegang sedikit tercipta ketika Rosolie mulai dililit anaconda dengan erat. Bahkan hasil pantauan terhadap detak jantungnya menunjukkan peningkatan dan napasnya mulai tersengal-sengal.

Adegan selanjutnya menunjukkan anaconda tersebut mulai menelan helm yang menutupi kepala Rosolie. Rahang ular raksasa tersebut mulai memenuhi helm anti-hancur yang dirancang khusus. Tiba-tiba, Rosolie merasa lengannya retak dan memanggil timnya untuk menyelamatkan dirinya.

Tayangan ini sebenarnya banyak ditunggu-tunggu oleh warga AS di tengah masa liburan Natal ini. Namun pasca acara tersebut tayang, banyak warga yang kecewa dengan ending yang dianggap antiklimaks dan melampiaskannya via Twitter.

Banyak yang melontarkan sindiran bagi acara 'Eaten Alive' maupun bagi Paul Rosolie sendiri, yang diketahui sebagai pakar reptil dan amfibi serta pakar tumbuh-tumbuhan tersebut.

"@H_TownRacer if you create a show called eaten alive and you don't get eaten alive then what r u doing," kicau seorang pengguna Twitter dengan akun @SydKnee1.

"Calling it #EatenAlive is like having a show on the Food Network about cooking a turkey and all they do after 2 hours is preheat the oven," timpal pengguna Twitter lainnya dengan akun @ReaganKingIsles.

"@PaulRosolie didn't need an anaconda. He's getting #EatenAlive quite well by the Twitter universe," sebut pengguna Twitter dengan akun @TD_BDelinski.

"Discovery letting me think Paul gets eaten by a snake and then not letting that happen is the reason I have trust issues. #EatenAlive," kicau akun @ZacDalpe22 melampiaskan kekecewaannya.

Tidak hanya kritikan dan sindiran, beberapa orang yang kecewa dengan acara ini juga mengajukan petisi untuk menghentikan penayangannya. Via change.org yang biasa digunakan untuk petisi online, terpantau sudah ada 38.034 pendukung bagi petisi berjudul "STOP THE AIRING OF "EATEN ALIVE" - BOYCOTT DISCOVERY CHANNEL" yang diajukan oleh seorang warga San Francisco, Ben Paramonte.

Awalnya petisi ini diajukan karena acara 'Eaten Alive' dianggap membahayakan anaconda yang juga makhluk hidup. Namun setelah tayangan yang mengecewakan, tampaknya pendukung petisi ini bertambah drastis.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads