Aktivis Peduli Lingkungan Kecam Tradisi Berburu Lumba-lumba di Jepang

Aktivis Peduli Lingkungan Kecam Tradisi Berburu Lumba-lumba di Jepang

- detikNews
Minggu, 07 Des 2014 01:40 WIB
Lumba-lumba Albino di Perairan Jepang
Jepang, - Walaupun telah dilarang di hampir seluruh negara di dunia, penangkapan hewan langka hingga saat ini masih terjadi. Nelayan asal Jepang di wilayah Taiji, diketahui menangkap seekor lumba-lumba albino langka dan 11 ekor lumba-lumba lainnya.

Seperti dilansir CNN, Minggu (7/12/2014), hal tersebut sontak memicu protes keras dari aktivis konservasi lingkungan. Sehingga kelompok konservasi, Sea Shepherd berusaha untuk menghubungi dewan kota untuk melakukan protes dan kecaman keras atas aksi perburuan lumba-lumba yang berdalih sebagai sebuah tradisi kuno rakyat Jepang.

Perburuan lumba-lumba memang diketahui sebagai sebuah tradisi kuno masyarakat Jepang. Ketika musim berburu lumba-lumba datang, mereka tak segan untuk membunuh hewan cerdas tersebut karena menurut mereka tak ada perbedaan dengan menyembelih hewan lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun begitu, menganggap tradisi tersebut didorong oleh keserakahan. "Perburuan brutal ini dilakukan atas nama keuntungan, bukan budaya. Lumba-lumba tersebut bukanlah milik Jepang, tetapi milik laut," jelas Koordinator kampanye Sea Shepherd. Melissa Sehgal.

Menurut mereka, hewan ramah tersebut akan dijual hingga US 500 ribu untuk dijual kepada penangkaran dan akuarium di seluruh dunia. Perburuan kontroversial ini terjadi setiap tahun antara bulan September hingga Maret di wilayah Taiji, Jepang. Kebanyakan dari hewan malang tersebut akan dibunuh untuk daging mereka, sementara sebagian dijual ke kebun binatang, penangkaran, hingga akuarium.

(rni/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads