Aksi-aksi demo pekan ini dimulai pada Rabu, 3 Desember waktu setempat, ketika dewan juri New York menolak menetapkan dakwaan terhadap polisi berkulit putih Daniel Pantaleo, yang mencekik mati Eric Garner, pria kulit hitam berumur 43 tahun.
Keputusan tersebut menuai kemarahan publik yang menyebut polisi telah melakukan kekerasan rasial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (5/12) waktu setempat, aksi demo kembali digelar meski dengan jumlah massa yang lebih sedikit. Aksi-aksi protes serupa juga dilakukan di Chicago, Boston dan Washington, D.C.
Saat kejadian, Garner diamankan polisi kerena menjual rokok secara ilegal di pinggir jalan. Polisi Pantaleo mendekatinya dari belakang dan melumpuhkannya ke tanah dengan bantuan polisi lainnya. Menurut polisi, Garner melakukan perlawanan saat diamankan.
Awalnya, petugas forensik setempat menyatakan penyebab kematiannya akibat pembunuhan. Menurut laporan forensik, polisi membunuh Garner dengan menekan leher dan dadanya. Namun ditambahkan juga bahwa masalah kesehatan Garner, termasuk asma dan obesitas juga ikut memicu kematian Garner.
Entah bagaimana, hasil keputusan juri pengadilan setempat setelah memeriksa sejumlah bukti dan keterangan saksi mata termasuk Pantaleo, mereka menyatakan tidak akan mengadili Pantaleo. Hal ini jelas memicu kekecewaan publik dan mengingatkan akan kasus yang sama di Ferguson, Missouri.
Kendati demikian, unjuk rasa yang terjadi di kawasan New York mayoritas berlangsung damai, meskipun ada sekitar 30 orang yang ditangkap pada Rabu (3/12) malam waktu setempat.
(ita/ita)