Pria bernama Lorenzo Vinciguerra tersebut kabur dari para militan Abu Sayyaf saat terjadi kontak senjata dengan tentara di pulau terpencil, Jolo, Filipina selatan. Pria Swiss itu kemudian dibawa oleh para tentara.
"Dia mendapat kesempatan untuk kabur karena kontak senjata yang berlangsung dengan pasukan kami," kata juru bicara militer Filipina, Kolonel Restituto Padilla seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (6/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun militer Filipina menyatakan, warga Belanda yang diculik bersama Vinciguerra, Ewold Horn, belum berhasil diselamatkan. Tak ada informasi mengenai dirinya.
Vinciguerra dan Horn tengah melakukan ekspedisi untuk memfoto burung-burung langka di pulau terpencil Tawi-Tawi di Filipina selatan, ketika mereka diculik sekelompok pria bersenjata, yang belakangan diketahui sebagai Abu Sayyaf. Saat penculikan pada tahun 2012 lalu, Vinciguerra dilaporkan berumur 47 tahun dan Horn 52 tahun.
Kelompok Abu Sayyaf telah melakukan banyak serangan teroris di Filipina, termasuk serangkaian penculikan warga asing. Abu Sayyaf kerap meminta uang tebusan dalam jumlah besar atas penculikan tersebut.
Oleh pemerintah Amerika Serikat, kelompok radikal ini dinyatakan sebagai organisasi teroris. AS telah memberikan bantuan militer dan pelatihan bagi pasukan Filipina untuk memburu militan-militan tersebut.
(ita/ita)