Dikatakan Kerry seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/12/2014), serangan udara internasional pada akhirnya menghentikan gerak maju para jihadis ISIS di Irak dan Suriah. Meski begitu, diakui Kerry, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengalahkan kelompok radikal Sunni tersebut.
Hal itu disampaikan Kerry dalam pertemuan koalisi anti-ISIS yang digelar di markas besar NATO di Brussels, Belgia yang dihadiri para pejabat dari 60 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komitmen kita kemungkinan akan berlangsung dalam bertahun-tahun," tutur Kerry seraya menambahkan, para mitra akan "terlibat dalam kampanye ini selama yang dibutuhkan".
Sebelumnya Pentagon menyatakan, jet-jet Phantom F-4 milik Iran -- yang dibeli dari AS sebelum revolusi Islam 1979 -- telah dikerahkan untuk memerangi para militan ISIS di provinsi Diyala, Irak timur.
Selama ini pasukan Iran telah aktif berada di wilayah Irak untuk membantu para milisi Syiah dan unit-unit pemerintah Irak dalam memerangi ISIS. Namun ini kali pertama AS menyatakan Angkatan Udara Iran telah ikut serta dalam kampanye udara anti-ISIS.
Pemerintah Iran sendiri menolak membenarkan ataupun membantah serangan udara terhadap ISIS tersebut.
"Tak ada perubahan atas kebijakan Iran untuk memberikan dukungan dan nasihat bagi pejabat-pejabat Irak dalam perang melawan ISIS," cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini