Tak Dibayar, Pekerja Medis Sierra Leone Buang Jasad Korban Ebola di Jalan

Tak Dibayar, Pekerja Medis Sierra Leone Buang Jasad Korban Ebola di Jalan

- detikNews
Rabu, 26 Nov 2014 16:05 WIB
Ilustrasi
Freetown - Pekerja yang bertugas menguburkan pasien Ebola yang tewas di Sierra Leone menggelar aksi protes karena bonus tidak dibayarkan. Parahnya, mereka membuang jasad pasien Ebola begitu saja di jalanan.

Warga setempat, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/11/2014), menuturkan bahwa sedikitnya ada 15 jasad pasien Ebola yang ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan dekat sebuah rumah sakit di kota Kenema.

Tiga jasad diantaranya sengaja ditempatkan di pintu masuk rumah sakit untuk menghalangi orang-orang yang hendak masuk ke rumah sakit. Kepala Tim Tanggap Ebola setempat, Abdul Wahab Wan menyebutkan bahwa jasad yang 'dibuang' tersebut termasuk dua bayi yang tewas akibat Ebola.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara bagi para pekerja yang menggelar aksi protes, yang enggan disebut namanya, menyatakan bahwa mereka belum mendapat uang saku mingguan yang dijanjikan, selama 7 minggu terakhir.

Menanggapi hal ini, otoritas setempat mengaku menyadari bahwa uang saku mingguan belum dibayarkan. Namun demikian, otoritas setempat menyatakan bahwa seluruh anggota Tim Penguburan Ebola yang ikut dalam protes, akan dipecat.

"Menampilkan mayat dengan cara yang sangat, sangat tidak manusiawi benar-benar tidak bisa diterima," tutur juru bicara Pusat Penangananan Ebola Nasional, Sidi Yahya Tunis.

Tunis menambahkan, pemerintah pusat sebenarnya telah membayarkan seluruh gaji dan bonus bagi pekerja tanggap Ebola kepada tim pengelolaan kesehatan masing-masing distrik.

"Seseorang, pihak tertentu harus diselidiki (untuk mencari tahu) mengapa uang ini tidak diterima," ucapnya kepada Reuters.

Pekerja medis yang menangani Ebola di Liberia dan Sierra Leone telah berulang kali melakukan aksi protes dan mogok kerja terkait gaji dan kondisi kerja yang berbahaya.

Sierra Leone telah menjadi salah satu negara Afrika Barat yang menjadi sorotan karena Ebola. Sejak Maret lalu, tercatat nyaris 5.500 orang tewas akibat virus mematikan ini.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads