Hubertus Keil (74) dan istrinya Birgid (71) sangat sering mengunjungi Tobago, yang merupakan bagian dari negara pulau kembar Trinidad and Tobago, selama 15 tahun terakhir. Saking seringnya, mereka bahkan memiliki sebuah rumah di tepi pantai setempat dan sangat dikenal oleh warga lokal.
"Kematian mereka mengejutkan sebagian besar warga Tobago," demikian pernyataan Tobago House of Assembly seperti dilansir Reuters, Senin (24/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad pasangan kakek-nenek ini ditemukan tergeletak di sebuah pantai dekat rumah mereka di Tobago. Media setempat melaporkan, terdapat luka sayat dan luka potongan akibat benda tajam pada tubuh keduaanya.
Polisi setempat menyatakan kedua korban tiba di Tobago pada 25 Oktober lalu dan sejak saat itu tinggal di rumah mereka di Bacolet yang ada di wilayah pantai barat daya negara tersebut.
Keterangan saksi mata menyebutkan, kedua korban masih terlihat sehat pada Jumat (21/11) malam waktu setempat. Kemudian pada Sabtu (22/11) pagi, tukang kebun datang ke rumah korban dan tidak menemukan pemilik rumah. Tukang kebun tersebut kemudian mencari kedua majikannya hingga ke area pantai dan berujung pada temuan mengejutkan.
Si tukang kebun menemukan jasad pertama yang merupakan Birgid Keil, lalu melapor ke polisi soal temuan tersebut. Setelah polisi datang dan memeriksa lokasi, ditemukan jasad kedua di lokasi yang tidak jauh dari temuan jasad pertama. Jasad kedua merupakan jasad Hubertus, sang suami.
Hingga kini, penyelidikan mendalam masih terus dilakukan. Sejauh ini, kepolisian setempat belum menemukan dugaan pelaku serta motif di balik kasus ini.
Tobago yang hanya memiliki 60 ribu penduduk ini, merupakan negara tujuan wisata ternama bagi warga Eropa, terutama warga Jerman dan Inggris.
(nvc/nwk)