Hasil pemeriksaan awal terhadap obat tablet antibiotik ciprocin yang digunakan dalam operasi tubektomi tersebut, menunjukkan adanya kandungan zinc phosphide. Demikian disampaikan pemimpin otoritas Bilaspor, Siddhartha Pardeshi kepada Reuters, Sabtu (15/11/2014).
Obat antibiotik tersebut diberikan kepada lebih dari puluhan wanita yang ikut dalam program sterilisasi massal yang digelar pada Sabtu, 8 November lalu. Sedikitnya 15 wanita tewas setelah menjalani operasi, sedangkan puluhan wanita lainnya masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pardeshi, sampel tablet tersebut dikirimkan ke laboratorium di New Delhi dan Kalkuta untuk memastikan apakah benar tablet tersebut terkontaminasi zat kimia berbahaya tersebut.
"Tapi ini yang kami antisipasi. Gejala-gejala yang ditunjukkan para pasien sesuai dengan keracunan zinc phosphide," ucapnya.
Penyelidikan menyeluruh dan mendalam tengah dilakukan otoritas setempat. Salah satunya soal mengapa obat dalam program sterilisasi ini harus dibeli di wilayah setempat, padahal pemerintah memiliki cukup persediaan obat di Badan Pengadaan Pusat.
"Tidak ada insentif untuk mendapat obat secara lokal, jadi kita perlu menyelidiki mengapa harus dilakukan demikian. Ini berarti ada sesuatu yang tidak benar," sebut Menteri Kesehatan wilayah Chhattisgarh, Amar Agarwal.
Direktur pengelolaan perusahaan farmasi tersebut, Ramesh Mahawar telah ditangkap polisi bersama dengan anaknya. Kepada polisi, keduanya mengaku tidak bersalah dalam kasus ini.
(nvc/gah)