Serangan udara militer Amerika Serikat dan pasukan koalisi di Suriah dilaporkan telah menewaskan 865 orang, termasuk 50 warga sipil. Jumlah tersebut tercatat sejak operasi militer AS terhadap ISIS di Suriah dimulai pada akhir September lalu.
Disampaikan kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir Reuters, Rabu (12/11/2014), mayoritas korban tewas merupakan anggota militan ISIS. Disebutkan juga bahwa jumlah korban tewas sebenarnya bisa saja lebih tinggi.
Menurut Syrian Observatory, sebanyak 8 warga sipil yang tewas merupakan anak-anak. Sedangkan sebanyak 68 korban tewas lainnya merupakan anggota militan Nusra Front yang menentang Presiden Bashar al-Assad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak AS mengatakan pihaknya menanggapi setiap laporan mengenai warga sipil yang menjadi korban tewas akibat serangan udaranya. AS juga menyatakan, pihaknya memiliki proses untuk menyelidiki setiap laporan yang ada.
AS mendasarkan aksinya di Suriah pada Pasal 51 Piagam PBB, yang mengatur soal hak individu maupun kolektif untuk mempertahankan diri terhadap serangan bersenjata.
Sementara itu, menurut PBB, sebanyak 200 ribu orang tewas akibat serangkaian konflik di wilayah Suriah yang kini memasuki tahun keempat.
(nvc/ita)