Keji! 43 Mahasiswa Meksiko yang Hilang Telah Dibakar Hingga Jadi Abu

Keji! 43 Mahasiswa Meksiko yang Hilang Telah Dibakar Hingga Jadi Abu

- detikNews
Sabtu, 08 Nov 2014 12:25 WIB
Foto: AFP
Mexico City, - Puluhan mahasiswa Meksiko yang diculik sejak enam pekan lalu, ternyata telah dibunuh dan dibakar hingga menjadi abu. Abu mereka kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah dan ke sungai.

Demikian disampaikan Jaksa Agung Meksiko, Jesus Murillo Karam seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (8/11/2014).

Dikatakannya, tiga tersangka yang merupakan anggota geng telah ditangkap pekan lalu terkait pembunuhan 43 mahasiswa tersebut. Ketiganya mengaku telah membakar sekelompok jasad di dekat Iguala, negara bagian Guerrero, tempat para mahasiswa keguruan itu menghilang pada 26 September lalu, setelah bentrok dengan kepolisian setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Murillo, para anggota geng tersebut menghabiskan waktu sekitar 14 jam untuk membakar jasad hingga menjadi abu. "Mereka mencoba menghapuskan semua jejak yang ada," tuturnya.

"Saya marah, sedih dan masyarakat Meksiko juga," cetus Murillo.

Pemerintah Meksiko menyatakan, kepolisian setempat bekerja sama dengan geng narkoba setempat dalam penculikan dan pembunuhan para mahasiswa tersebut. Presiden Meksiko Pena Nieto menyatakan, temuan ini mengejutkan dan menyakiti bangsa Meksiko. Nieto pun bersumpah akan menghukum semua yang terlibat.

"Penyelidikan akan dilakukan secara total, semua yang bertanggung jawab akan dihukum sesuai hukum," tegasnya.

Sekitar 74 orang telah ditahan terkait kasus ini. Mereka termasuk para anggota geng narkoba Guerreros Unidos, 36 polisi Iguala dan Cocula, serta mantan walikota Iguala Jose Luis Abarca dan istrinya, Maria de los Angeles Pineda, yang ditangkap pada Selasa, 4 November lalu setelah diburu selama lebih dari sebulan.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads