Sembunyi di Balik Tumpukan Mayat, Pria Irak Lolos dari Pembantaian ISIS

Sembunyi di Balik Tumpukan Mayat, Pria Irak Lolos dari Pembantaian ISIS

- detikNews
Kamis, 06 Nov 2014 15:09 WIB
Ilustrasi (AFP/Getty Images)
Baghdad -

Seorang warga Irak berhasil selamat dari pembantaian militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pria ini bersembunyi di antara mayat ketika ISIS memberondong tembakan ke arah warga satu sukunya.

Muhammed Hilal dan sekitar 100 anggota suku Albu Nimr di Irak merasa aman bersembunyi dari militan ISIS di semak-semak yang tinggi. Namun ketika anggota ISIS mendekati mereka dengan puluhan mobil, peristiwa mengerikan terjadi.

"Kami tahu kalian di sana, pengkhianat," teriak anggota ISIS seperti dituturkan Hilal dan dilansir Reuters, Kamis (6/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hilal, anggota ISIS lalu melepas tembakan secara brutal ke arah Hilal dan rekan satu sukunya yang bertempur melawan ISIS selama beberapa minggu terakhir. Sebagian besar orang tewas akibat tembakan tersebut.

Beberapa orang lainnya dibawa ISIS untuk dijadikan sandera. Namun Hilal yang tertembak di lengan dan kaki, berhasil selamat. Hilal melumuri dirinya dengan darah orang lain dan bersembunyi di antara tumpukan jasad, berpura-pura menjadi mayat selama berjam-jam.

Dikatakan Hilal, dirinya melihat sejumlah jasad lainnya, termasuk anak-anak dan warga lanjut usia, dibuang begitu saja di pinggir jalan, ketika dia berusaha melarikan diri dari ISIS.

"Saya menunggu keluarga saya. Saya tidak punya cara untuk mengabari mereka. Telepon genggam mereka dimatikan dan saya tidak berdaya untuk melakukan apapun," tutur Hilal kepada Reuters via telepon dari Haditha, kota yang dikuasai militer Irak dan pejuang suku setempat.

Banyak anggota suku di Irak lainnya yang menghadapi ketidakjelasan yang sama seperti Hilal, setelah ISIS mengeksekusi mati ratusan anggota suku tersebut karena melawan mereka.

Setelah menguasai desa utama yang menjadi tempat tinggal suku Albu Nimr, ISIS menyisir area sekitar untuk memburu warga yang kabur. Siapapun yang ditemukan ISIS, terancam dibunuh atau dijadikan sandera.

Pembunuhan keji oleh ISIS yang semakin meningkat memicu kekhawatiran baru soal kemampuan Irak dalam melawan ISIS, yang terus berusaha menguasai wilayah negara tersebut, meskipun ada bantuan Amerika Serikat dan sekutu lewat serangan udaranya.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menginginkan agar kelompok suku Sunni seperti Albu Nimr, yang pernah membantu AS mengalahkan Al-Qaeda di Anbar, untuk membantu tentara pemerintah melawan ISIS.

Namun pemimpin suku setempat menyebut pemerintah Irak berulang kali mengabaikan permintaan tolong mereka ketika ISIS menyerang mereka.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads