Kepolisian Meksiko menangkap mantan walikota Iguala beserta istrinya yang sempat buron. Keduanya diduga kuat berada di balik hilangnya 43 mahasiswa pada September lalu.
Jose Luis Abarca, yang saat kejadian masih menjadi Walikota Iguala, ditangkap bersama istrinya, Maria de los Angeles Pineda di Mexico City pada Selasa (4/11) pagi. Kini, keduanya masih diinterogasi oleh otoritas setempat.
Penangkapan ini dilakukan oleh kepolisian federal Meksiko, mengingat kasus penculikan ini merupakan konspirasi antara otoritas Iguala dengan kepolisian setempat. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (5/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampaknya pasangan ini terpaksa bersembunyi di lingkungan yang jauh berbeda dengan tempat tinggal mewah mereka sebelumnya. Warga setempat, Elia (46) yang tinggal di seberang rumah tersebut mengaku senang keduanya ditangkap.
"Saya memiliki anak yang masih sekolah dan saya memikirkan orang tua mereka (mahasiswa yang hilang) dan bagaimana perasaan mereka," ucapnya.
"Mereka (Abarca dan istrinya) harus mengatakan di mana para mahasiswa tersebut dan apakah mereka masih hidup," imbuhnya.
Media setempat melaporkan, pasangan tersebut telah bersembunyi di Iztapalapa selama beberapa minggu terakhir. "Saya harap penangkapan ini bisa memberikan kontribusi penting untuk mengungkap semuanya," ucap Presiden Pena Nieto dalam pidatonya.
Disampaikan otoritas yang menangani kasus ini, Abarca dan istrinya, Pineda sengaja memerintahkan polisi setempat untuk menghentikan rombongan bus yang berisi 80 mahasiswa pada 26 September lalu. Aksi tersebut berujung bentrokan antara kedua pihak.
Sebanyak 6 orang, termasuk 3 mahasiswa tewas dalam bentrokan tersebut. Tiga hari setelah kejadian, Abarca dan istrinya melarikan diri. Otoritas federal menyebut Pineda sebagai sosok dengan latar belakang geng narkoba.
Bukti yang didapat dari tersangka yang telah ditangkap menyebutkan, Pineda merupakan bos geng narkoba setempat, Guerreros Unidos. Menurut penyidik, polisi Iguala menculik dan menyerahkan puluhan mahasiswa kepada Guerreros Unidos.
Lalu menurut keterangan salah satu anggota geng yang ditangkap, mereka telah membunuh dan menguburkan mahasiswa tersebut di kuburan massal. Namun penyelidikan belum menemukan lokasi kuburan massal tersebut.
Meskipun dalam perjalanannya, otoritas setempat menemukan sejumlah kuburan massal di wilayah Iguala dan sekitar, namun belum ada yang diidentifikasi sebagai mahasiswa yang hilang.
(nvc/ita)