"Sejauh ini kami sedang men-trace jati diri dan alamat korban di Indonesia, termasuk keluarganya," kata wakil Konjen RI di Hong Kong Rafail Walangitan, saat dihubungi detikcom, Senin (3/11/2014).
Menurut Rafail, jenazah Sumarti saat ini masih di rumah sakit. Pihak kepolisian masih memeriksa jasad wanita asal Indonesia yang masuk menggunakan visa turis tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumarti dibunuh Jutting di apartemen di Hong Kong. Jutting sendiri yang melapor ke polisi bahwa dia sudah membunuh Sumarti dan seorang wanita lain bernama Jesse Lorena Ruri (30).
Kejadian ini berlangsung pada Sabtu, 1 November, lalu. Polisi saat itu menemukan salah satu korban, Jesse Lorena Ruri (30) masih hidup, meski dengan luka tikaman parah di leher dan bokongnya. Namun wanita malang itu meninggal tak lama kemudian.
Delapan jam kemudian, saat polisi melakukan pemeriksaan forensik di flat tersebut, polisi menemukan sebuah koper di balkon. Tampak dua kaki menjulur keluar. Mayat dengan kepala nyaris terpenggal tersebut diidentifikasi sebagai Sumarti Ningsih (25), WNI. Kedua kaki dan tangannya terikat. Kedua korban oleh media setempat disebut sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Mengenai Jutting, pria berumur 29 tahun itu tadinya bekerja sebagai trader di bank terkemuka Amerika Serikat, Bank of America Merrill Lynch. Namun lulusan Universitas Cambridge, Inggris itu telah mengundurkan diri dari pekerjaannya beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut terkuak.
(mad/ita)