Dua jet tempur CF-18 menggempur target-target ISIS dengan bom berpemandu laser di dekat kota Fallujah, Irak pada Minggu, 2 November waktu setempat. Menteri Pertahanan Kanada Rob Nicholson menyatakan, usai melakukan misi yang berlangsung empat jam tersebut, kedua jet tempur Kanada itu kembali ke pangkalan dengan selamat.
"Serangan hari ini menunjukkan tekad kuat pemerintah kami untuk mengatasi ancaman terorisme dan membela sekutu-sekutu kami," demikian statemen Nicholson seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (3/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal bulan lalu, pemerintahan Konservatif Kanada mengumumkan bahwa jet-jet tempur Kanada akan ikut serta dalam serangan udara koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat terhadap militan ISIS di Irak. Keikutsertaan Kanada dalam misi anti-ISIS tersebut akan berlangsung hingga enam bulan.
Keputusan itu disampaikan menyusul serangan-serangan fatal terhadap dua tentara di Kanada bulan lalu. Kepolisian Kanada menyebut serangan itu dilakukan oleh mualaf radikal.
Dalam insiden itu, seorang tentara Kanada tewas ditembak pada 22 Oktober lalu, saat berjaga di depan memorial perang. Usai menembaknya, pelaku kemudian menyerbu masuk ke gedung Parlemen. Dua hari sebelumnya, seorang pria menabrak dua prajurit dengan kendaraannya di dekat Montreal. Akibatnya, seorang prajurit tewas.
(ita/ita)