Sedikitnya 800 orang tewas di Kobane yang merupakan kota penting di Suriah, dalam waktu 40 hari terakhir. Sebagian besar yang tewas merupakan anggota militan ISIS dan pejuang Kurdi di Suriah.
Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir CNN, Senin (27/10/2014), melaporkan bahwa jumlah korban tewas tersebut tercatat sejak 16 September, ketika ISIS memulai serangannya terhadap kota perbatasan Suriah-Turki tersebut.
Menurut organisasi pemantau HAM Suriah itu, total sebanyak 815 orang tewas dalam pertempuran di Kobane. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuh atau lebih dari 481 korban tewas merupakan anggota ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Observatory menyebut, sebanyak 302 korban tewas lainnya merupakan pejuang Kurdi di Suriah. Sedangkan sebanyak 21 korban tewas merupakan warga sipil.
Menurut Observatory, dua warga sipil di antaranya tewas dipenggal. Diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah. Observatory meyakini jumlah korban tewas yang sebenarnya bisa mencapai dua kali lipat dari yang menjadi catatan mereka.
"Karena adanya kerahasiaan mutlak soal jumlah korban tewas dan adanya kesulitan dalam mengakses sejumlah wilayah dan desa yang memiliki saksi mata yang melihat bentrokan dan pengeboman dari kedua pihak," sebutnya.
Rekaman video dari Kobane pada Minggu (26/10) memperlihatkan asap tebal membumbung tinggi di atas kota, yang juga disebut Ayn al-Arab dalam bahasa Arab tersebut. Sebagian besar dari 200 ribu penduduk kota tersebut telah melarikan diri ke negara tetangga mereka, Turki.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini