Virus Ebola kembali merenggut nyawa. Jika pasien Ebola di Amerika Serikat berhasil sembuh, tidak demikian halnya dengan staf untuk PBB yang terinfeksi Ebola. Staf PBB ini dilaporkan meninggal dunia di Sierra Leone.
Pria yang bertugas menjadi sopir bagi badan UN Women Agency ini meninggal dunia pada akhir pekan lalu di Sierra Leone. Sedangkan istrinya masih menjalani perawatan medis.
"Seluruh tindakan telah dilakukan untuk melindungi staf yang ditugaskan di Sierra Leone, dengan sebaik mungkin di tengah situasi saat ini," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric seperti dilansir AFP, Selasa (21/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, UN Women menyebutkan bahwa pria bernama Edmond Bangura-Sesay ini telah menjadi sopir bagi badan urusan perempuan PBB tersebut sejak tahun 2005. Dia meninggal dunia pada Sabtu (18/10) setelah dinyatakan positif terinfeksi Ebola.
Edmond dikarantina sejak 14 Oktober lalu setelah istrinya jatuh sakit dan menunjukkan gejala Ebola. Kini, sang istri masih menjalani perawatan medis di sebuah pusat perawatan Ebola setempat. Sedangkan tim medis PBB tengah bekerja untuk melacak orang-orang yang dicurigai melakukan kontak dengan Edmond.
Sejauh ini, wabah Ebola telah merenggut lebih dari 4.500 nyawa, yang sebagian besar berasal dari Liberia, Guinea dan Sierra Leone. Ketiga negara Afrika Barat tersebut merupakan wilayah terparah yang dilanda Ebola.
(nvc/ita)











































