Malala, Gadis Pakistan yang Pernah Ditembak Taliban Raih Nobel Perdamaian

Malala, Gadis Pakistan yang Pernah Ditembak Taliban Raih Nobel Perdamaian

- detikNews
Jumat, 10 Okt 2014 16:45 WIB
Malala (AFP)
Oslo, -

Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini diberikan kepada Malala Yousafzay dari Pakistan dan Kailash Satyarthi asal India. Keduanya dianggap layak mendapatkan hadiah prestisius itu atas kerja mereka dalam mengkampanyekan hak-hak anak.

Komite Nobel Norwegia menyerahkan penghargaan bergengsi dunia tersebut seraya menyatakan, pembangunan global yang damai hanya bisa dicapai jika anak-anak dan kaum muda dihormati.

"Komite Nobel Norwegia telah memutuskan bahwa Hadiah Nobel Perdamaian untuk 2014 dianugerahkan kepada Kailash Satyarthi dan Malala Yousafzay atas perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan kaum muda serta untuk hak semua anak akan pendidikan," demikian disampaikan juri seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/10/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pengumuman ini, Malala merupakan orang termuda di dunia yang mendapatkan hadiah prestisius tahunan tersebut.

Malala dikenal karena bertahun-tahun berjuang untuk hak anak perempuan mendapatkan pendidikan. Atas aktivitasnya itu, gadis Pakistan berumur 17 tahun tersebut bahkan pernah ditembak di kepalanya oleh kelompok Taliban pada tahun 2012 lalu. Penembakan tersebut ramai diberitakan media internasional saat itu.

"Lewat perjuangan heroiknya dia telah menjadi juru bicara terkemuka untuk hak-hak anak perempuan akan pendidikan," tandas Komite Nobel Norwegia.

Juga disebutkan Komite Nobel, Satyarthi layak mendapatkan penghargaan ini karena telah memimpin berbagai bentuk aksi protes dan demonstrasi, yang semuanya damai, dengan memfokuskan pada parahnya eksploitasi anak demi keuntungan finansial.

"Anak-anak harus bersekolah dan tidak dieksploitasi secara finansial," tegas Komite Nobel.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads