"Kedutaan ingin mengingatkan seluruh warga negara AS agar tetap waspada dan terus melakukan pengamanan pribadi sebagaimana mestinya dalam segala situasi," demikian disampaikan Kedutaan Besar AS di Manila dalam pesan yang diposting di situsnya, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/10/2014).
Kedutaan AS pun meminta warga AS untuk "waspada akan keadaan sekeliling" dan melaporkan setiap "paket mencurigakan" kepada otoritas setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kepolisian Filipina menyatakan telah menangkap Ricardo Ayeras, salah satu pendiri Gerakan Rajah Solaiman, dan dua rekannya di pingggiran Manila pada Minggu, 5 Oktober lalu.
"Menurut laporan intelijen, para tersangka akan melakukan pengeboman di Metro Manila," tutur Richard Albano, kepala kepolisian distrik utara.
Disampaikan Albano, ketiga pria tersebut bersenjatakan granat tangan dan membawa kartu identitas palsu, ketika mereka disetop oleh polisi saat ketiganya menaiki sebuah motor. Gerakan Rajah Solaiman merupakan kelompok kecil para mualaf yang paling dikenal akan plot pengeboman Kedutaan Besar AS pada tahun 2005.
(ita/ita)