Komisi Eropa pada Senin (6/10) waktu setempat mengirimkan surat ke Menteri Kesehatan Spanyol untuk mendapatkan klarifikasi mengenai bagaimana penularan itu terjadi, meski semua langkah-langkah pencegahan telah dilakukan.
"Jelas ada masalah di satu tempat," cetus juru bicara Komisi Eropa Frederic Vincent seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas kesehatan Spanyol kini tengah berupaya menemukan dari siapa wanita itu tertular penyakit Ebola tersebut. Sebanyak 30 orang saat ini dimonitor ketat -- termasuk rekan-rekan kerja perawat tersebut dan suaminya -- untuk melihat adanya gejala-gejala penyakit Ebola.
Wanita tersebut merupakan bagian dari tim medis di rumah sakit La Paz-Carlos III di Madrid, yang merawat dua misionaris Spanyol yang meninggal akibat Ebola, tak lama setelah mereka dipulangkan dari Afrika.
Menurut Vincent, meskipun adanya kasus ini, namun Komisi Eropa tidak begitu prihatin. Diyakini bahwa penyebaran virus Ebola di Eropa "tetap sangat tidak mungkin."
Meski begitu, Komisi Eropa berharap agar pemerintah Spanyol memberikan penjelasan detail, sehingga hal itu bisa dibahas oleh para pejabat Uni Eropa.
Sang perawat yang menikah dan belum dikaruniai anak tersebut, saat ini dirawat di ruang isolasi di rumah sakit di Alcorcon, pinggiran Madrid selatan. Kondisi wanita itu saat ini dilaporkan stabil meski masih mengalami demam.
(ita/ita)