Jihadis Mali Mengklaim Serangan yang Tewaskan 9 Tentara Perdamaian PBB

Jihadis Mali Mengklaim Serangan yang Tewaskan 9 Tentara Perdamaian PBB

- detikNews
Senin, 06 Okt 2014 11:20 WIB
Ilustrasi
Bamako, - Seorang jihadis asal Mali mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 9 personel penjaga perdamaian PBB di Mali. Pria tersebut dekat dengan kelompok milisi MUJAO yang terkait Al-Qaeda.

Insiden yang terjadi pada Jumat, 3 Oktober itu merupakan serangan paling mematikan terhadap misi PBB di Mali, yang menargetkan pasukan penjaga perdamaian asal Niger.

"Atas nama semua mujahiddin, kami telah menyerang tentara-tentara pemerintah Niger yang bekerja sama dengan musuh-musuh Isalm," cetus Sultan Ould Bady seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (6/10/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga kelompok mujahiddin ada di lapangan," imbuh jihadis Mali yang dikenal akan hubungannya dengan kelompok Movement for Oneness and Jihad in West Africa (MUJAO).

"Jika musuh-musuh tidak meninggalkan wilayah Islam, mereka tak akan pernah mendapatkan perdamaian," imbuhnya.

Sebelumnya, Bady telah beberapa kali mengklaim bertanggunng jawab atas serangan-serangan lain di Mali utara yang dilanda konflik.

Menurut misi PBB di Mali, konvoi pasukan penjaga perdamaian tengah mengantarkan pasokan barang-barang di wilayah Menaka-Asongo ketika mereka diserang sekelompok pria berkendara motor.

Kelompok MUJAO pada tahun 2012 bergabung dengan kelompok Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) dan Ansar Dines -- kelompok Islamis lainnya -- untuk menguasai sebagian besar wilayah gurun pasir Mali utara, termasuk tiga kota utama: Kidal, Gao dan Timbuktu.

Mereka berhasil merebut kendali dengan didukung para separatis etnis Tuareg dan menerapkan hukum syariah Islam yang ketat selama 10 bulan. Sampai akhirnya mereka terusir dari kota-kota tersebut dan terpaksa mundur kembali ke tempat-tempat persembunyian di gurun pasir Mali utara, dengan adanya operasi militer Prancis yang dimulai sejak Januari 2013.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads