Selama periode Januari - Agustus 2014, lebih dari 400 ekor bayi hewan telah lahir di Jurong Bird Park, Nigh Safari, River Safari dan Singapore Zoo. Di antara jumlah itu, satu dari empat kelahiran adalah hewan yang terancam punah berdasarkan daftar spesies hewan langka yang dikeluarkan oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Di dalam daftar tersebut terdapat Jalak Bali (Leucopsar rothschildi), Lutung Budeng (Trachypithecus auratus), Bekantan (Nasalis larvatus) dan juga trenggiling raksasa.
Demikian seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima detikcom, Kamis (2/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Night Safari adalah institusi kehewanan pertama di dunia yang menampung hewan nokturnal yang sulit ditangkap karena hidup di tempat terpencil, yang dalam beberapa tahun belakangan ini terancam punah karena perdagangan hewan liar, habitat yang rusak dan perburuan liar yang tidak terkontrol. Kelahiran Trenggiling Sunda kali ini merupakan kelahiran ketiga yang sukses dilakukan di Wildlife Reserves Singapore sejak 2011.
Perkembangan menarik lainnya datang dari berang-berang raksasa yang langka, di mana hewan ini berhasil ditampilkan pertama kali di Asia, tepatnya di River Safari. Pernah gagal dalam menyelamatkan hidup anak-anaknya di tahun 2013, Carlos dan Carmen, kedua orang tua berang-berang raksasa itu, kini berhasil melahirkan dua bayi yang sehat. Carlos dan Carmen kini terlihat lebih berpengalaman dalam membesarkan anak-anaknya yang tengah belajar berenang.
Sedangkan di Jurong Bird Park, Kakaktua Goliath (Probosciger aterrimus) berhasil dibiakkan untuk pertama kalinya. Kakaktua Goliath merupakan salah satu hewan yang paling sulit untuk dibiakkan di antara spesies kakaktua yang lain karena pola makan mereka yang khusus.
Jurong Bird Park juga berhasil membiakkan delapan ekor Jalak Bali. Usaha konservasi untuk mengembangbiakkan berbagai jenis spesies mulai digalakkan sejak 2010 -- tahun yang menandai kerjasama dengan Yayasan Begawan Indonesia dimulai. Proses untuk membiakkan Jalak Bali ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat kelahiran Jalak Bali di alam liar. Ketika sudah siap untuk dilepas, Jalak Bali ini akan dikembalikan ke habitat asalnya di Bali.
Singapore Zoo juga sangat bersemangat dalam menyambut kelahiran dua spesies yang sangat langka dari hewan yang mereka pelihara, yaitu monyet kecil rambut putih (cotton-top tamarin) dan kura-kura kecil Asia (southern river terrapin). Singapore Zoo juga menyaksikan kelahiran dari monyet bekantan yang sangat langka pada bulan Mei tahun ini. Singapore Zoo pun berkomitmen untuk terus merawat dan menampung monyet bekantan di dunia yang hidup di luar Indonesia.
"Dunia kini sedang mengalami kehilangan satwa liar yang sangat besar sebagai akibat dari aktivitas manusia yang membahayakan hewan-hewan tersebut. Setiap kelahiran hewan langka ini memberikan harapan baru bagi usaha kami untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di planet ini," tutur Dr. Cheng Wen-Haur, Kepala Petugas Lingkungan Hidup, Wildlife Reserves Singapore.
"Banyak dari mereka merupakan bagian dari program pengembangbiakkan konservasi untuk menyelamatkan hewan ini dari kepunahan. Setiap hewan langka yang masih tersisa merupakan perwakilan dari spesies mereka untuk menyadarkan manusia bahwa keberadaan mereka harus tetap dilindungi," tandasnya.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini