Militer Amerika Serikat tidak bisa sembarangan menyerang militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). AS meminta kesabaran publik dalam upaya menghancurkan ISIS di Suriah dan juga Irak.
"Tidak ada yang mengatakan hal ini akan mudah atau cepat, dan tidak ada yang seharusnya terbuai akan rasa aman palsu akibat serangan udara yang akurat," terang juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby kepada wartawan seperti dilansir AFP, Rabu (1/10/2014).
"Kami tidak akan pernah, kami tidak akan mengebom mereka secara tidak jelas," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara tidak langsung, serangan ini memicu gerakan bawah tanah militan ISIS di wilayah Suriah dekat perbatasan Turki.
Kirby mengkritisi sejumlah media yang mengulas harapan tidak realistis atas serangan udara AS dan koalisi di Suriah dan Irak. Menurutnya, jelas bahwa serangan udara saja tidak akan mampu menghancurkan ISIS. Dibutuhkan upaya jangka panjang dalam melatih dan mempersenjatai pemberontak Suriah dan memperkuat militer Irak.
"Sama ketika kita berbagi mengenai urgensi kelompok ini, kita juga harus berbagi kesabaran strategis terkait upaya ini...," ucapnya.
Kirby menambahkan, militan ISIS tidak lagi bergerak secara terbuka dan memilih menyebar demi menghindari serangan udara. Menurutnya, ISIS tetap menjadi ancaman besar bagi dunia. Dengan adanya serangan udara, bukan berarti ISIS langsung menyerah.
"Kita telah cukup jujur soal fakta bahwa aksi militer saja tidak akan berhasil, tapi itu tidak seharusnya dianggap sebagai bentuk ketidakefektifan. Dan salah satu yang kami tahu, kami memiliki efek yang tepat karena teroris harus mengubah taktik dan komunikasi mereka dan komando mereka," tandasnya.
(nvc/ita)