Saksi mata menuturkan, seperti dilansir AFP, Jumat (26/9/2014), para anggota geng kriminal tersebut tetap ditembak mati, meskipun sudah menyerahkan diri kepada tentara setempat.
Kementerian Pertahanan Meksiko menuturkan, kedelapan personel militer tersebut kini ditahan di penjara militer di Mexico City. Mereka akan dijerat dakwaan melalaikan tugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Meksiko menambahkan, para tentara yang ditahan tersebut, juga akan dijerat dakwaan melanggar kode etik disiplin militer dan aturan kepatuhan.
"Personel militer tersebut terlibat dalam peristiwa yang terjadi pada 30 Juni 2014, di Tlatlaya," demikian sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Meksiko, merujuk pada kota yang menjadi lokasi kejadian penembakan tersebut.
Jika dakwaan ini terbukti, maka kasus ini akan menjadi kasus pembantaian massal terburuk yang pernah dilakukan militer Meksiko pada masa pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto sejak Desember 2012.
Pada masa pemerintahan presiden sebelumnya, Felipe Calderon, militer Meksiko juga kerap dituding terlibat aksi penganiayaan dan penyiksaan lainnya. Kelompok HAM internasional mendorong otoritas Meksiko untuk melakukan penyelidikan secara adil atas tudingan tersebut.
(nvc/nwk)