Seperti dilansir AFP, Jumat (26/9/2014), ledakan bom ini mengguncang wilayah Yungay pada Kamis (25/9) waltu setempat. Sejumlah saksi mata melihat seorang pria yang tergeletak di jalanan dalam kondisi terbakar hidup-hidup.
Warga setempat berusaha memadamkan api yang membakar pria tersebut. Namun sayangnya, nyawa pria tersebut tak bisa diselamatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orellana menyatakan, pria yang diidentifikasi sebagai Sergio Landskron (29) tersebut menderita luka bakar serius dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dokter yang memeriksa jasadnya menuturkan, Landskron mengalami luka bakar 40 persen di sekujur tubuhnya. Dia kehilangan tangan kanannya dan tulang tengkoraknya retak akibat ledakan.
Dalam insiden ini, kepolisian setempat mengisolasi lokasi kejadian demi pemeriksaan lebih lanjut. Namun tidak ada kerusakan besar di lokasi kejadian yang dilaporkan.
Ledakan ini merupakan insiden terbaru yang melanda negara Amerika Selatan tersebut dalam beberapa minggu terakhir. Pekan lalu, tiga orang ditangkap terkait ledakan di stasiun bawah tanah kota Santiago yang melukai 14 orang pada 8 September lalu.
Presiden Michelle Bachelet menyebut ledakan tersebut sebagai aksi terorisme keji. "Chili tetap negara stabil. Tidak ada yang akan mampu mengganggu kebutuhan warga kita untuk hidup damai," ucapnya.
Terkait insiden tersebut, penyelidik setempat tengah mencari tahu keterkaitan Landskron dengan tiga tersangka yang ditangkap sebelumnya, yang merupakan anggota kelompok anarkis bawah tanah. Pihak keluarga mengakui bahwa Landskron pernah menjadi pecandu narkoba dan memang hidup di jalanan, namun mereka membantah Landskron terlibat kelompok anarkis.
"Dia korban," sebut saudara laki-laki Landskron, Andres.
(nvc/asp)