Warga Prancis Dipenggal Militan, Hollande Gelar Rapat Darurat

Warga Prancis Dipenggal Militan, Hollande Gelar Rapat Darurat

- detikNews
Kamis, 25 Sep 2014 16:36 WIB
militan ISIS (AFP)
Paris, - Seorang warga negara Prancis telah dipenggal kelompok militan Aljazair yang merupakan pendukung kelompok ISIS. Atas kejadian ini, Presiden Prancis Francois Hollande akan menggelar pertemuan darurat dengan para pejabat pertahanan Prancis.

Dalam Sidang Umum PBB, Hollande menegaskan, negaranya tak akan pernah menyerah pada pemerasan. Ini disampaikan Hollande setelah para militan Aljazair menuntut pemerintah Prancis menghentikan operasi militernya melawan ISIS di Irak.

"Perjuangan melawan terorisme harus dilanjutkan dan ditingkatkan," tegas Hollande di depan Majelis Umum PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (25/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan, rapat pertahanan yang akan digelar pemerintah Prancis tersebut akan membahas langkah-langkah apa yang akan diambil usai pemenggalan Herve Gourdel oleh kelompok militan Aljazair pendukung ISIS.

"Termasuk apa yang ingin kami lakukan di Irak dan apa yang akan terjadi di Suriah," tutur Fabius.

Herve Gourdel, pria Prancis berusia 55 tahun, diculik oleh militan bernama Jund al-Khilifa ketika pergi mendaki di sebuah taman nasional di Aljazair, Minggu (21/9). Militan tersebut menyatakan sumpah setia pada ISIS.

Mereka mengancam akan membunuh Gourdel jika Prancis tidak menghentikan serangan terhadap ISIS di Irak. Pemenggalan ini merupakan tindak lanjut pasca Prancis terang-terangan menolak menuruti permintaan militan tersebut.

Seperti dilansir AFP, video pemenggalan Gourdel yang dirilis militan Jund al-Khilifa berjudul "A Message with Blood to the French Government" dan memiliki model yang sama dengan yang dirilis oleh ISIS dalam pemenggalan tiga warga negara Barat sebelumnya.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads